RENUNGAN ROHANI KATOLIK (RABU, 2 FEBRUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

RABU, 2 FEBRUARI 2022

PEKAN BIASA IV

Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah (Putih)

BACAAN I: Mal. 3:1-4/ Ibr. 2:14-18

MAZMUR: 24:7.8.9.10;

BACAAN INJIL: Injil Lukas 2:22-40

DOA PAGI:

Allah Bapa Mahakuasa, hari ini Putra-Mu yang telah menjadi manusia seperti kami, dipersembahkan kepada-Mu di Kenisah. Kamo mohon dengan rendah hati, sucikanlah hati dan budi kami agar kami pun menjadi persembahan yang pantas bagi-Mu. Dengan Pengantaraan Tuhan kami Yesus Kristus, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Pesta Yesus dipersembahkan ke Bait Allah mau mengajak kita untuk menyadari bahwa hidup kita sebetulnya milik Allah, dan kepada-Nyalah mestinya kita mempersembahkan seluruh hidup kita. Kesadaran bahwa hidup kita adalah milik Allah dan mempersembkan segalanya demi Allah sebetulnya merupakan hidup yang membahagiakan dan membebaskan. Membebaskan karena kita bisa fokus hanya kepada Tuhan saja. Tidak lagi terikat pada banyak hal. Yang sering kali membuat hidup kita justru ribet. Simeon dan Hana bisa menjadi contoh bagi kita. Simeon menghabiskan hari-harinya fokus di bait Allah untuk menanti-nantikan kedatangan Sang Juru Selamat. Fokusnya membuat ia tidak lagi memikirkan banyak hal dalam hidupnya. Cukuplah baginya jika ia sudah bisa melihat, apalagi menggendong Sang Mesias. Ia seperti melihat keselamatan yang datang setelah lama dijanjikan. Ia merasa lega dengan kehadiran Yesus.

Kehadiran Sang Juru Selamat menghapus segala kegalauan, ketidakpastian yang selama ini masih menjadi pertanyaan. Benarkah Sang Penyelamat itu akan datang pada zamannya? Benarkah ia mempunyai kesempatan untuk menyaksikan kehadiran-Nya? Betapa gembiranya Simeon Ketika hal itu terjadi. Ia bahkan rela untuk pergi saat itu juga. Kita juga akan lebih bebas jika kita lebih terfokus pada Tuhan dan pada hal-hal yang mengarah kepada-Nya. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan, carilah dahulu Kerajaan Allah maka yang lainnya akan ditambahkan kepadamu.

Fokus yang kita pegang akan memberi arah pada langkah hidup kita. Pada saat keputusan penting hams diambil kita tahu apa yang menjadi prioritas. Fokus itulah yang mengarahkannya. Pada saat kita merasa bimbang, kita tahu apa yang bisa membuat kita memperoleh pegangan Kembali. Fokus itulah pegangan kita. Dalam arti itu, fokus pada keyakinan bahwa hidup kita milik Allah dan segalanya kita usahakan untuk menjadi persembahan yang berkenan kepada Tuhan, sangat membebaskan.

Share this post