RENUNGAN ROHANI KATOLIK (MINGGU, 9 JANUARI 2022)

RENUNGAN ROHANI KATOLIK

MINGGU, 9 JANUARI 2022

PESTA PEMBAPTISAN TUHAN (PUTIH)

St. Andreas Korsini;

BACAAN I: Yes. 40:1-5.9-11

MAZMUR : 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-20;

BACAAN II: Tit. 2:11-14;3:4-7

BACAAN INJIL: Lukas 3:15-16.21-22

DOA PAGI:

Allah Yang Mahakuasa dan kekal, ketika Kristus dibaptis di Sungai Yordan dan Roh Kudus turun di atas-Nya, Engkau dengan resmi memaklumkan Dia sebagai Putra-Mu yang terkasih. Kami mohon, semoga kami, anak-anak angkat-Mu, yang sudah dilahirkan dari air dan Roh Kudus, diperkenankan tetap tinggal sebagai anak-anak kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

RENUNGAN:

Kisah pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis dikisahkan oleh penginjil Lukas dengan gaya lugas dan tegas. Dikisahkan, ketika Yohanes membaptis Yesus, turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya yang sedang berdoa dan terdengarlah suara dari langit, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan” (Luk. 3:22). Informasi bahwa ketika Yesus sedang berdoa, terdengar suara dari surga, adalah khas Injil Lukas. Penginjil Lukas menekankan perwahyuan langsung dari Bapa dengan menyatakan ‘terdengar suara dari langit’ dan pernyataan langsung dari Bapa, ‘Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan’.

Mari kita bersyukur atas rahmat baptisan yang telah kita terima, yang membuat kita diangkat menjadi anak-anak Allah (entah ketika baptis bayi atau baptis dewasa), dan bersyukur atas peneguhan penerimaan Bapa bagi kita semua sebagai anak-anak Bapa yang berkenan bagi-Nya. Ritus baptis, dengan penuangan air dan kata-kata”... aku membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus”, menjadi sarana penyucian atas dosa-dosa kita dan pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah terkasih.

Kompendium Katekisinus Gereja Katolik no. 252 menegaskan: “Seseorang yang dibaptis ditenggelamkan ke dalam kematian Kristus dan bangkit bersama-Nya sebagai ‘ciptaan baru’ (2Kor. 5:17). 'Sakramen ini juga disebut dengan ‘permandian kelahiran kembali dan pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus’ (Tit. 3:5), dan disebut ‘penerangan’ karena yang dibaptis menjadi ‘anak terang (Ef. 5:8)”. Anugerah baptisan yang memperbarui kehidupan kita selayaknya kita syukuri dengan mewartakannya kepada orang lain melalui cana hidup yang pantas sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dan tergabung dalam persekutuan Gereja Katolik yang kudus.

Share this post