RENUNGAN ROHANI KATOLIK (KAMIS, 13 JANUARI 2022)
RENUNGAN ROHANI KATOLIK
KAMIS, 13 JANUARI 2022
PEKAN BIASA I (HIJAU)
St. Hilarius, Usk. PujG
BACAAN I: 1Sam. 4:1-11
MAZMUR: 44:10-11.14-15.24-25;
BACAAN INJIL: Injil Markus 1:40-45
DOA PAGI:
Allah Bapa Maha Pengasih, datanglah dan berdiam dalam diri kami. Berkat sabda pembebasan, berkat Roh yang menjiwai kami, berkat Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Sebab, Dialah yang Hidup dan Berkuasa, bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
RENUNGAN:
Penyakit kusta disebabkan bakteri Mycrobacterium leprae (M. leprae), sejenis bakteri yang tumbuh dengan lambat. Kusta atau lepra adalah penyakit yang secara perlahan-lahan merusak tubuh. Dalam bahasa Yunani, kata kusta juga dimaknai untuk pelbagai jenis penyakit kulit yang lain. Dewasa ini ilmu kedokteran mengenal banyak jenis penyakit kulit. Ada jenis penyakit kulit yang sulit diatasi sehingga membutuhkan bantuan dokter. Namun ada pula yang dapat diobati sendiri asal saja tidak bertindak berlebihan. Pada zaman Yesus, penderita penyakit kusta, termasuk juga penyakit kulit tertentu dianggap menyebabkan kenajisan dan dikucilkan dari masyarakat. Agar diterima kembali, penderita harus sembuh dan menjalani upacara penahiran (bersih, suci, murni) yang dipimpin seorang imam.
Dalam bacaan hari ini penderita kusta datang dan berlutut di hadapan Yesus. Tentu saja karena la percaya Yesus akan menyembuhkannya. Yesus pun tergerak hatinya oleh belas kasihan, mengulurkan tangan, menyentuh orang itu dan berkata “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu. Orang itu percaya atas belas kasih Allah yang nampak dalam diri Yesus. Ia percaya Allah tidak menyingkirkannya. Allah tidak menyembunyikan wajah-Nya. Kasih setia Allah akan membebaskannya.
“Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! Janganlah membuang kami terus menerus ! Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami?” (bdk. Mzm. 44:24-25)
Sejarah Gereja telah mencatat sampai hari ini banyak rohaniwan, biarawan biarawati dan kaum awam telah berkarya mendampingi dan menyembuhkan para penderita kusta. Banyak rumah sakit dan penampungan khusus didirikan lembaga-lembaga Gerejawi. Bahkan secara pribadi pun, terdapat orang-orang yang tergerak hati untuk mendampingi penderita kusta. Contoh terkenal adalah Santo Damian de Veuster, (1840-1889), biarawan kelahiran Belgia.
Ia menjadi misionaris di Pulau Molokai, ia merawat penderita kusta, membalut luka, bahkan sampai memotong anggota badan penderita yang membusuk. Ia sendiripun akhirnya menderita kusta. Bagi Damian, obat itu penting, tetapi yang lebih penting adalah melayani penderita dengan hati, sehingga orang merasakan kebaikan manusiawi dan wajah kasih Allah yang nampak dalam Kristus (Deus Caritas Est, No.31 .a).
Jadi pendidikan kedokteran profesional memang dibutuhkan tetapi yang lebih penting adalah perhatian dengan hati yang berbelas kasih. Mengapa? Menjamin, memulilikan dan memperbaiki keadaan kesehatan berarti mengabdi kehidupan secara menyeluruh. Sebab rasa sakit dan penderitaan itu gejala-gejala, yang bila diselami secara mendalam selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang melampaui ilmu kedokteran menyangkut hakekat kondisi manusiawi di dunia. Oleh karena itu, mudah dimengerti betapa pentinglah dalam pelayanan sosial dan pelayanan kesehatan, para pekerja yang dituntun visi manusiawi yang menyeluruh tentang penyakit dan arena itu dapat menerapkan pendekatan manusiawi seutuhnya terhadap pasien yang menderita.
0 Response to "RENUNGAN ROHANI KATOLIK (KAMIS, 13 JANUARI 2022)"
Post a Comment