RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 2 FEBRUARI 2022)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 2 FEBRUARI 2022
PEKAN BIASA IV
Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah (Putih)
BACAAN I: Mal. 3:1-4/ Ibr. 2:14-18
MAZMUR: 24:7.8.9.10;
BACAAN INJIL: Injil Lukas 2:22-40
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah," dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan — dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri — , supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
RENUNGAN:
Sebagai orang tua, Yusuf dan Maria melaksanakan kewajiban mereka sesuai Taurat Musa. Mereka membawa Yesus ke kenisah sesuai hukum Tuhan. Dan kisah ini, kita menjadi tahu bahwa Yusuf dan Maria sungguh-sungguh merupakan orang tua yang setia dan taat, baik secara spiritual kepada Allah maupun secara sosial menurut adat kebiasaan masyarakat setempat. Maka, tidak heran kalau di akhir bacaan Injil hari ini ditekankan bahwa “Anak itu (yang dimaksud adalah Yesus) bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya” karena orang tua biologis-Nya pun adalah orang-orang yang berlimpah kasih karunia dan taat kepada Allah.
Keteladanan orang tua sangat penting bagi anak-anak. Dalam pengalaman sehari-hari, ada anak yang sangat sulit berbagi kasih karena ia sendiri haus akan kasih. Bahkan, pernah ada remaja yang bersharing bahwa ia susah sekali membayangkan Bunda Maria sebagai bunda penuh kasih karena hampir setiap hari ia bertengkar dengan ibu kandungnya di rumah. Oleh sebab itu, melalui Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah ini, kita diajak untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak, baik secara sosial maupun secara spiritual. Anak-anak tidak hanya membutuhkan makanan jasmani, tetapi juga makanan rohani.
Tuhan, semoga para orang tua meneladan St. Yusuf dan Sta. Maria dalam mendampingi dan mendidik anak-anak yang dipercayakan kepada mereka. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 2 FEBRUARI 2022)"
Post a Comment