RENUNGAN PAGI (KAMIS, 9 DESEMBER 2021)
RENUNGAN PAGI
KAMIS, 9 DESEMBER 2021
PEKAN ADVEN II (UNGU)
St. Fransiskus Antonius; St. Petrus
BACAAN I: Yes. 41:13-20
MAZMUR: 145:1.9-13b;
BACAAN INJIL: Injil Matius 11:11-15
DOA PAGI:
Ya Bapa, yang Mahabaik, sukacita baru selalu Kaukanjikan kepadaku, melalui rahmat yang memberikan kesuburan bagi dunia. Kobarkan semangat agar menantikan Sang Penebus dengan hati yang mendamba. Pancarkan kecemerlangan ilahi dalam diriku. Demi Yesus Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
RENUNGAN:
RUSA termasuk hewan terbanyak disebut dalam Kitab Suci. Hewan elok, tangkas, peka pendengaran, penciuman tajam, berkaki lentik, pelompat indah, dan pelari cepat. Perutnya empat ruang (ruminansia) sehingga mengunyah-unyah makanan dengan tahapan sempurna. Rusa menjadi simbol pertobatan (Yes 35:6); pengalaman rohani (Mzm 18:34, Hab 3:19); kehausan dan merindu kehadiran Allah (Mzm 42:2.3). Kita juga diajak berkhayal untuk keindahan romantis, sang kekasih yang dirindukan dan merindukan seseorang (Kid 2:7-9).
Kelahiran Yohanes adalah buah kerinduan mendalam Zakharia dan Elisabet yang dikabulkan Tuhan. Dialah Elia yang akan datang itu, nabi Allah Mahatinggi dan penghubung Perjanjian Lama dengan Perjanjian Baru. Sebagaimana Elia, Yohanes pun rindu mencari wajah Allah dan menunjukkan Allah itu hidup dan benar. Bacaan pertama mengungkapkan kerinduan umat yang sengsara dan miskin, merana mencari air. Tuhanlah satu-satunya penolong. Tuhan sudi menciptakan di tanah tandus: mata air, telaga, dan sungai-sungai.
Apakah kita telah memiliki kerinduan yang dalam? Belum? Pahamilah bahwa derita, sunyi dan lelah sejatinya bukan melulu petaka, tetapi sebagai pemicu kerinduan yang dalam. Kisah Perjanjian Lama dan kelahiran Yohanes telah mengajarkan kepada kita tentang makna itu. Kehidupan rusa dapat menjadi contoh dan simbol kedalaman hidup iman kita. Kita perlu mengunyah-unyah sabda Allah; asupan bernutrisi ilahi. Kita harus tangkas mengaplikasikannya, diawali laku tobat setiap saat.
Kerajaan Allah atau surga bukan pertama-tama tempat. Tetapi lebih merupakan relasi yang mendalam, pengenalan kita akan Yesus dan Bapa-Nya dalam Roh Kudus (Yoh 17:3). Kita perlu belajar membangun relasi dengan Allah dalam doa, meditasi, dan Ekaristi, sampai pada tingkat bahwa Allah patut dirindukan sebagai sang “kekasih”. Kerinduan pada tataran ini menjadi energi menyelami kedalaman kekayaan, hikmat, dan pengetahuan Allah (Rom 11:33). Mari, berkayuhlah ke tempat yang dalam (Luk 5:4). Amin. [Rm. Eligius IpongS, O.Carm]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (KAMIS, 9 DESEMBER 2021)"
Post a Comment