RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SABTU, 11 DESEMBER 2021)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 11 DESEMBER 2021

PEKAN ADVEN II (UNGU)

St. Damasus I, Paus

BACAAN I: Sir. 48:1-4.9-11

MAZMUR: 80:1ac.3b15-16.18-19;

BACAAN INJIL: Matius 17:10-13

DOA PAGI:

Ya Allah yang penuh kasih, berkatilah niatku sepanjang hari ini, untuk mengabdi Engkau dalam semangat Nabi Elia. Kobarkan selalu hatiku dengan api Roh-Mu untuk melakukan kehendak-Mu. Penuhilah aku dengan rahmat kesetiaan dan iman yang hidup untuk mengasihi Allah. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan, dan Pengantara kami. Amin

RENUNGAN:

Seorang teman dan wilayah lain di Indonesia pernah datang mengunjungi Pulau Jawa. Pada suatu kesempatan, ia ingin mencoba makan gudeg. Karena ingin menjadi tuan rumah yang baik, saya pesankan gudeg. Setelah mencobanya, dia tidak percaya bahwa itu gudeg. la mulai menjelaskan gudeg menurut pemikirannya dia dan sejauh dia lihat di media. Saya yang mendengarnya menjadi bingung, “Gudeg daerah mana yang ia jelaskan ini?” Karena penjelasannya mengenai gudeg versinya bukan mengarah ke gudeg, tapi lebih ke tongseng.

Orang Israel pada zaman Yesus sangat merindukan kehadiran Mesias. Mereka mendambakan Juruselamat untuk membebaskan mereka. Mesias yang membebaskan. Sayangnya, mereka terpaku dengan gambaran Mesias menurut pemikirannya sendiri, sehingga ketika Yesus datang mereka menolaknya. Juga mereka tahu bahwa utusan Allah akan datang untuk menyiapkan mereka sebelum kehadiran Mesias. Namun, sekali lagi, mereka terpatri pada gambaran utusan Allah menurut mereka sendiri. Sehingga ketika Yohanes Pembaptis yang akan mempersiapkan mereka datang, mereka menolaknya. Bahkan jauh sebelum itu, mereka telah menolak para nabi yang diutus Allah. Hati mereka tertutup oleh pemikiran dan gambaran mereka sendiri tentang rencana keselamatan Tuhan. Mereka memiliki mindset yang keliru, sehingga apa pun ajaran yang diberikan oleh Yesus meski baik dan membawa keselamatan sekalipun akan ditolak.

Dalam Masa Adven ini, kita menyambut kehadiran Yesus Juruselamat dalam dunia, dalam hidup dan hati kita. Membuka hati terhadap rencana Allah adalah persiapan yang baik. Jangan kita menutup hati dengan gambaran dan pemikiran kita sendiri tentang Allah dan tentang keselamatan-Nya. Allah itu Mahakuasa. Jalan keselamatan Allah tak terselami. Siapakah kita sehingga hendak memahami rencana-Nya? Maka mari kita membuka hati kita Iebih lebar bagi Allah di Masa Adven ini, untuk Iebih terbuka pada rencana dan jalan Allah bagi kita. Sebab “rancangan Ku bukanlah rancanganmu, dan jalan-Ku bukanlah jalanmu”. [Rm. Dio Aditya, O.Carm]

Share this post