RENUNGAN PAGI (JUMAT, 17 DESEMBER 2021)

RENUNGAN PAGI

JUMAT, 17 DESEMBER 2021

HARI BIASA KHUSUS ADVEN III (UNGU)

Novena Natal hari ke 2 – Lazarus (sahabat Yesus)

BACAAN I: Kej. 49:2.8-10

MAZMUR: 72:1-2.3-4b.7-8.17;

BACAAN INJIL: Matius 1:1-17

DOA PAGI:

Ya Allah dan Bapaku, Engkau menentukan awal dan akhir setiap misteri kehidupan. Aku bersyukur menjadi ciptaan-Mu. Pimpinlah langkahku menuju persatuan dalam kasih-Mu. Semoga kehadiranku menjadi mudah dan berkat bagi banyak orang. Engkau kucintai senantiasa melalui kehadiran sesamaku. Demi Yesus, Yuhan dan Penyelamatku. Amin

RENUNGAN:

Setiap orang memiliki ayah dan ibu. Setiap orang memiliki keluarga. Oleh karena itu, silsilah dalam keluarga merupakan hal yang biasa. Hari ini ketika Gereja berada dalam Masa Adven, penginjil Matius menampilkan kepada kita bacaan tentang silsilah dari Yesus. Satu hal yang luar biasa, bahwa Yesus memiliki silsilah yang sangat panjang dan lengkap yang berjumlah 14 x 3 generasi atau 42 generasi dari Abraham sampal Yesus. Mengapa dihitung dari Abraham bukan dari generasi sebelum atau sesudahnya? Mungkin saja karena Abraham diyakini dan diimani sebagai bapa kaum beriman. Karena ketaatan yang utuh dan total kepada Allah, sehingga rela mengorbankan anak tunggalnya.

Ketaatan Abraham dalam Perjanjian Lama diungkapkan secara baru dalam Diri Yesus. Kehadiran Yesus merupakan ungkapan ketaatan dan kesetiaan Allah pada umat pilihan-Nya Meskipun berkati-kali umat-Nya tidak setia kepada-Nya namun Allah tetap setia kepada umat-Nya. Kehadiran atau kelahiran Yesus yang kita nantikan merupakan ungkapan nyata ketaatan dan kesetiaan Allah kepada umat kecintaan-Nya. Seluruh hidup Yesus yang berpuncak di atas kayu salib merupakan wujud nyata ketaatan seorang Anak pada Sang Bapa. Seluruh hidup Yesus merupakan ungkapan nyata ketaatan seorang utusan atas Dia yang mengutus. Di atas Gunung Moria, Abraham hendak mempersembahkan Isak anaknya; anak tunggalnya sebagai ungkapan ketaatannya kepada Allah. Dan di atas Gunung Golgota, Yesus juga memahkotai ketaatan-Nya dengan mempersembahkan Diri-Nya untuk keselamatan kita manusia.

Semoga kehadiran Yesus yang menjadi simbol ketaatan Allah kepada kita umat-Nya, memberikan inspirasi kepada kita yang sering jatuh dalam kekelaman dosa untuk bangkit dan terus melangkah. Marilah kita belajar ketaatan dan Yesus. Bersama Yesus yang kita nantikan kita boleh berharap dan berdoa, “Allah Tuhanku itu kekuatanku: la membuat kakiku seperti kaki rusa, la membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku” (Hab 3:19). [Rm. FerdinandusTay, O.Carm]

Share this post