RENUNGAN PAGI (SENIN, 29 NOVEMBER 2021)
RENUNGAN PAGI
SENIN, 29 NOVEMBER 2021
PEKAN ADVEN I (UNGU)
B. Federikus dr. Regensburg
BACAAN I: Yes. 2:1-5
MAZMUR : 122:1-2.3-4a;
BACAAN INJIL: Matius 8:5-11
DOA PAGI:
Bapa yang baik, Engkau telah mengaruniakan waktu padaku untuk menyiapkan kedatangan Penyelamat. Bimbinglah agar aku mampu mengisi hari ini dengan kegiatan yang berguna bagi banyak orang. Semoga kami saling mendukung untuk menyenangkan hati-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin
RENUNGAN:
Lonjakan pasien Covid-19 membuat fasilitas kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta kewalahan. Warga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena rumah sakit tidak mampu lagi menerima pasien baru. Sambil berharap ada mukjizat, mereka mengantri berjam-jam agar bisa mendapatkan tempat tidur perawatan di rumah sakit” (Kompas, 5 JuIi 2021). Kutipan tersebut merupakan potret situasi Negara Indonesia saat ini. Pandemi Covid-19 menjelma menjadi “monster” yang menakutkan. Banyak orang berdoa, berharap mukjizat dari Tuhan. Jangankan sembuh, dapat “tempat tidur” perawatan di rumah sakit saja sudah merupakan mukjizat yang luar biasa.
“Mukjizat kesembuhan” juga menjadi hal yang dicari orang pada zaman Yesus. Hanya segelintir orang saja yang bisa mendapatkan “fasilitas pengobatan” dari para tabib. Mereka yang kaya dan berkuasa akan sangat mudah mendapatkan pengobatan dari tabib-tabib hebat. Sedangkan yang miskin, meregang nyawa dan menunggu “saatnya” tiba. Tidak heran ketika Yesus muncul, orang mengantri untuk mendapat mukjizat kesembuhan. Tidak terkecuali, perwira di Kapernaum, yang hambanya sakit Iumpuh parah. Perwira ini menyayangi hambanya. Dia percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkan dengan sepatah kata saja. Iman yang luar biasa yang kemudian mendapat pujian dan Yesus! Hamba perwira itu pun sembuh dan Iumpuhnya.
Perikop Injil ini memperlihatkan bagaimana peran iman dalam “mukjizat penyembuhan”. Ada iman di balik semua mukjizat yang dialami manusia. “Imanmu telah menyelamatkan engkau!” itulah kalimat yang sering dikatakan Yesus dalam mukjizat penyembuhan. Perwira ini memang bukan pengikut Yesus dan mungkin saja seorang kafir. Tapi, dia percaya dan diselamatkan! “Mukjizat dari Tuhan” pun dia rasakan sepenuhnya! Harapan akan mukjizat itu akan terus muncul dalam diri mereka yang sedang antri mendapatkan perawatan rumah sakit dan juga kita semua. Harapan di tengah ancaman “monster” Covid-19, yang kita sendiri tidak akan pernah tahu kapan berakhirnya. [Rm. Alexander Teguh, O.Carm.]
"Serahkanlah dirimu pada kehendak ilahi dengan segenap hati,
sehingga kamu tetap menucap syukur kepada-Ku
baik pada waktu mujur ataupun waktu malang"
(Thomas a Kempis)
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SENIN, 29 NOVEMBER 2021)"
Post a Comment