RENUNGAN PAGI (KAMIS, 11 NOVEMBER 2021)
RENUNGAN PAGI
KAMIS, 11 NOVEMBER 2021
PEKAN BIASA XXXII
PW. St. Martinus dr Tours Usk (Putih)
BACAAN I: Keb. 7:22-8:1
MAZMUR: 119:89.90.91.130.135.175;
BACAAN INJIL: Injil Lukas 17:20-25
DOA PAGI:
Allah yang Mahabaik, aku mohon kepada-Mu rahmat kebijaksanaan yang berasal dari roh-Mu. Roh Kebijaksanaan adalah nafas kekuatan-Mu, maka bantulah aku dan umat beriman hari ini. Semoga teladan Santo Martinus mampu menguatkan semangat hidup rohaniku. Berkatilah ya Tuhan niat suciku ini. Amin
RENUNGAN:
“Ah, sotoy” pernah dengar kata itu? Kalau Anda belum pernah dengar kata itu, kebangetan. Mungkin main anda kurang jauh. Sotoy adalah diksi lama sekaligus baru. Dalam kamus kosakata anak muda sekarang, sotoy dapat diartikan sok tahu, merasa tahu sesuatu padahal belum tentu. Konon, diksi “sotoy” adalah akronim dan “sok tahu lo ya”. Sebenarnya sifat sotoy ini berguna agar orang tahu letak di mana salahnya dan mau belajar yang benar. Menjadi sulit kalau sudah punya sifat sotoy ditambah lagi keras kepala. Meskipun sudah diberitahu yang benar, ia tetap ngotot dengan ke-sotoy-annya.
Dalam hal iman, sifat sotoy ini juga berbahaya, apalagi bila ditambah sifat keras kepala tadi. Injil hari-hari ini berkaitan dengan akhir zaman. Yesus mengingatkan hari ini bahwa ada bagian dalam iman yang tetap misteri, artinya “kita tidak akan pernah tahu”. Seperti yang dikatakan-Nya tentang akhir zaman. Kita tidak akan pernah tahu kapan waktunya. Maka, dalam hal ini jangan pernah sotoy.
Sejarah membuktikan sotoy dalam perkara kapan akhir zaman ini membuat banyak orang dirugikan, bahkan meninggal sia-sia. Lebih parah lagi kalau sotoy dan ngotot. Semakin banyak orang dijerumuskan karena rasa sok tahu kita. Kita membagikan ajaran yang salah dan menakutkan. Kita memunculkan sosok Tuhan yang menakutkan karena tampil seperti hakim di akhir zaman.
Berkaitan dengan akhir zaman, alangkah Iebih bijak kita hilangkan sikap sotoy dan kita ganti dengan siap sedia. Karena kita mau berusaha jungkir balik bagaimanapun, kita tidak akan tahu kapan datangnya hari itu. Maka jauh lebih bermanfaat dan bijak kita menyiapkan diri kita, sekaligus juga menyiapkan sesama dan dunia untuk menyambut kedatangan-Nya. Kita bisa menyebarkan kebaikan, cinta, dan damai di lingkungan sekitar kita. Agar ketika la datang banyak orang yang dimuliakan. Agar kekhawatian Yesus dalam Injil Lukas ini bisa berakhir bahagia, “Akan tetapi, jikalau Anak Manusia datang, adakah la mendapati iman di bumi?” [Rm. Dio Aditya, O.Carm.]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (KAMIS, 11 NOVEMBER 2021)"
Post a Comment