RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 23 AGUSTUS 2021)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SENIN, 23 AGUSTUS 2021
PEKAN BIASA XXI (HIJAU)
Sta. Rosa da Lima
BACAAN I: 1Tim. 1:2b-5.8b-10
MAZMUR : 149:1-2.3-4.5-6a.9b;
BACAAN INJIL: Matius 23:13-22
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.) Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri. Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.
RENUNGAN:
Seorang filsuf Yunani kuno pernah mengatakan, “Antara kebenaran dan persahabatan, aku Iebih memilih kebenaran.” Yesus bersahabat baik dengan orang-orang Farisi. Kadang, la makan malam di rumah mereka. Ia juga berdiskusi dengan Nikodemus. Meski demikian, Yesus tidak segan-segan mengutarakan kebenaran. la tidak bisa menutupi bahwa ada yang tidak benar dalam perilaku sahabat-sahabat-Nya itu, apalagi orang-orang Farisi dianggap sebagai pemuka agama. Mengutarakan kebenaran memang bisa berisiko menimbulkan ketegangan bahkan perpecahan, namun itu masih lebih baik daripada membiarkan kesalahan yang menyesatkan merajalela.
St. Paulus juga menegaskan bahwa ia bersama Silwanus dan Timotius mewartakan Injil tidak hanya dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kuasa Roh Kudus yang membawa pada pekerjaan yang benar. Berkat pewartaan dan kesaksian mereka orang-orang Tesalonika “berbalik dan berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar” (1 Tes. 1:9). Sebaliknya, orang-orang Farisi merasa telah menyembah Allah dengan menaati detail-detail aturan agama sampai melupakan apa yang esensial, yaitu kasih terhadap sesama. Mereka jadi munafik karena mereka telah menyembah berhala-berhala, yakni citra diri dan kehormatan.
Bapa, semoga kami berani mengutarakan kebenaran pada waktu yang tepat. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (SENIN, 23 AGUSTUS 2021)"
Post a Comment