RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 4 AGUSTUS 2021)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 4 AGUSTUS 2021
PEKAN BIASA XVIII
Pw. St. Yohanes Maria Vinney (Putih)
BACAAN I: Bil. 13:1-2a.25-14:1.26-29.34.35
MAZMUR: 106:6-7a.13-14.21-22.23;
BACAAN INJIL: Injil Matius. 15:21-28
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
RENUNGAN:
Tanah terjanji yang hendak diberikan Tuhan kepada Israel berlimpah susu dan madunya. Namun, tanah itu telah diduduki oleh bangsa-bangsa yang sangat kuat perawakannya kuat seperti raksasa. Bani Israel yang telah berjalan 40 tahun di padang gurun ketakutan dan tak mau memasuki tanah terjanji. Mereka gentar menghadapi tantangan, takut akan risiko, dan mencoba berpuas diri dengan apa yang telah mereka capai: cukup berada di tepian tanah terjanji saja. Di depan Musa, Kaleb meneguhkan mereka. ‘Kita akan maju dan menduduki negeri itu!” Bil. 1 3:30). Tanah Terjanji adalah anugerah, tetapi perlu dicapai lewat usaha.
Seandainya perempuan Kanaan dalam injil hari ini berpuas diri dengan rasa aman kiranya dia tak akan berusaha merangsek maju dan mendesak Yesus untuk menyembuhkan anaknya. Stigma ‘non-Yahudi’ dan ‘kafir’ tidak menggentarkan niatnya untuk mendekati Yesus. Tekad kuat dan iman yang besar membuatnya berani menentang diskriminasi, meretas tabu, dan menyongsong risiko. Menyerah pada diskriminasi tak akan mengubah nasib. Yesus memuji skapnya. ‘Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki” (Mat. 15:28). Upayanya keluar dan zona nyaman berbuah manis: anaknya disembuhkan. Rahmat memang mengandaikan iman dan usaha.
Ya Bapa, berilah kami iman yang teguh agar kami berani menentang setiap bentuk diskriminasi yang menghambat kemajuan bangsa kami. Amin.
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 4 AGUSTUS 2021)"
Post a Comment