RENUNGAN PAGI (MINGGU, 25 JULI 2021)

RENUNGAN PAGI

MINGGU, 25 JULI 2021

PEKAN BIASA XVII (HIJAU)

St. Yakobus, Rasul

BACAAN I: 2Raj. 4:42-44

MAZMUR: 145:10-11.15-16.17-18;

BACAAN II: Ef. 4:1-6

BACAAN INJIL: Yohanes 6:1-15

DOA PAGI:

Allah Bapa yang Maharahim, harta milik tak seberapa yang ada pada kami rupanya tak mencukupi untuk sekian banyak orang yang ada di sekitar kami. Tetapi Engkau selalu menyelengarakan segala yang kami perlukan. Datanglah di tengah-tengah kami, ucapkanlah sabda-Mu dan bagikanlah rezeki-Mu. Jadikanlah rezeki tak seberapa yang kami perlukan tanda kelimpahan dan kemurahan hati-Mu. Demi Yesus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Injil hari ini berkisah tentang Yesus bersama para murid-Nya memberi makan kurang lebih lima ribu orang. Dikatakan bahwa mereka berbondong-bondong mengikuti Yesus karena telah melihat banyak mukjizat penyembuhan yang diadakan-Nya terhadap orang sakit. Yesus tergerak hati pada orang banyak, dan Ia bersama para murid berusaha agar dapat memberi mereka makan.

Kita dapat melihat bagaimana sikap dan kemurahan hati Yesus terhadap siapa saja yang mengikuti-Nya. Tetapi, hal yang mungkin ‘menggelitik’ ialah ketika Yesus memilih menyingkir seorang diri karena tahu ada alasan politis dibalik kedatangan orang banyak itu. Mereka rupanya hanya fokus pada apa yang diberika Yesus. Mereka bahkan memiliki ambisi terselubung yakni menjadikan Yesus sebgai raja.

Yang dapat kita peroleh dari peristiwa ini yaitu, Pertama: kita dapat belajar peka dan peduli seperti Yesus. Ia tidak membiarkan orang-orang yang mengikuti-Nya berjalan begitu saja dengan memberi apa yang mereka perlukan. Kedua: kita dapat belajar dari orang banyak itu, bagaimana sikap yang semestinya dimiliki oleh pengikut Yesus yakni fokus perhatian pada Yesus sendiri dan apa yang menjadi kehendak-Nya. 

Semoga berkat yang Tuhan berikan membuat kita semakin dekat pada-Nya. Lebih dari itu, semoga kita dimampukan untuk memahami maksud dari berkat Tuhan yang senantiasa tercurah dalam diri kita.

"Ada kekuatan di tangan Kristus;
dan yang terjadi pada lima roti itu, seolah-oleh
biji yang tidak jatuh ke bumi, namun menjadi
berlupat ganda oleh-Nya, yang menciptakan bumi"
(St. Agustinus)

Share this post