RENUNGAN PAGI (SELASA, 22 JUNI 2021)
RENUNGAN PAGI
SELASA, 22 JUNI 2021
PEKAN BIASA XII (HIJAU)
St. Paulinus dr Nola; St. Thomas Moore
BACAAN I: Kej. 13:2.5-18
MAZMUR: 15:2-3ab.3cd-4ab.5;
BACAAN INJIL: Matius 7:6.12-14
DOA PAGI:
Bapa Pencipta langit dan bumi, terimakasih aku panjatkan di hadirat-Mu. Aku tadahkan tanganku ini untuk menerima belas kasih-Mu. Kiranya rahmat dan berkat yang Engkau limpahkan kepadaku juga menjadi rahmat dan berkat bagi orang yang kujumpai. Aku mohon kepada-Mu yang Bapa, jauhkanlah aku dari yang jahat dan dari segala dosa. Amin
RENUNGAN HARIAN:
Salah satu semangat kristiani yang senantiasa digaungkan adalah pelayanan. Semangat ini mendorong kita memberikan diri, bagi kebaikan orang lain. Misalnya, seorang ketua lingkungan dalam suatu paroki. Sebagai ketua lingkungan ia dibutuhkan oleh orang lain untuk mengurus baptis anak, Sakramen Krisma, perkawinan, atau bahkan urusan kematian. Dengan semangat pelayanan, la berusaha untuk memberi yang terbaik bagi umat yang sedang membutuhkannya dengan menyediakan waktu bagi mereka. ltulah pemberian diri bagi umatnya. Akan tetapi, dalam pelayanan tidak jarang dijumpai pula umat yang tidak pernah mau bergabung dalam lingkungan dengan berbagai alasannya. Dalam situasi ini, biasanya terjadi konflik antara tetap ingin melayani dan rasa jengkel. Memang, idealnya adalah tetap melayani, tetapi rasa jengkel juga perlu disembuhkan, sehingga pelayanan yang diberikan tetap melegakan. Apa yang harus dilakukan?
Injil hari ini memberi suatu inspirasi yang kiranya bisa menyembuhkan rasa jengkel tersebut atau paling tidak menguranginya. Yesus berkata, “SegaIa sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” Perkataan Yesus ini mengundang kita untuk keluar dari diri kita dan menempatkan diri dalam posisi orang yang membutuhkan pelayanan kita. Kita berempati dengan umat yang membutuhkan. Dengan menempatkan diri dalam posisi yang membutuhkan pelayanan, kita tentu bisa merasakan apa yang sebenarnya umat harapkan dalam situasi tersebut. Saya percaya, jika kita masuk dalam situasi itu, kita sangat berharap bahwa akan mendapatkan pelayanan dengan baik. Saya percaya pula, saat pelayanan yang diharapkan itu diberikan, ada sukacita besar. Keluar dari diri sendiri dan menempatkan diri dalam posisi orang yang membutuhkan pelayanan memang tidak mudah. Tetapi, bukankah dengan melihat orang lain bersukacita, kita pun akan turut bersukacita? Mari, menjadi pelayan-pelayan pembawa sukacita. [Rm. Krispinus GInting, O.Carm]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SELASA, 22 JUNI 2021)"
Post a Comment