RENUNGAN PAGI (SABTU, 26 JUNI 2021)
RENUNGAN PAGI
SABTU, 26 JUNI 2021
PEKAN BIASA XII (HIJAU)
St. Yohanes dan Paulus
BACAAN I: Kej. 18:1-15
MAZMUR: Luk. 1:46-47.48-49.50.53.54-55;
BACAAN INJIL: Matius 8:5-17
DOA PAGI:
Tuhan sumber segala kasih, bimbinglah aku dan pimpinlah aku dalam menghadapi segala rencana-Mu hari ini seperti yang Engkau sabdakan pada Abraham sahabat-Mu, "adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?" Engkau yang Mahakuasa maka berkuasalah atas diriku dan atas sesamaku. Hanya Engkaulah Tuhan yang hidup dan mulia. Amin
RENUNGAN HARIAN:
Permohonan yang disertai dengan sikap rendah hati hanya dimiliki oleh orang yang beriman. Memohon untuk kebaikan orang lain hanya dimiliki oleh orang yang tidak egois. Cara dan sikap memohon ini dimiliki oleh seorang perwira di Kapernaum. Dia memohon kepada Yesus demi kesembuhan hamba-Nya. Dia rendah hati karena percaya kepada Yesus dan merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya. Sungguh luar biasa iman perwira ini.
Sebuah permohonan atau doa menjadi sangat Katolik jika ujud permohonan yang disampaikan mengandung unsur “demi kebaikan umat seluruh dunia”. Karena itu, kekatolikan seseorang tidak hanya terletak pada credo yang diucapkan atau unsur-unsur yang sama yang menyatukan identitas bersama. Doa orang mesti keluar dari rasa keprihatinan bersama atas nasib malang dan penderitaan sesama. Seorang perwira dipuji oleh Yesus karena katolisitasnya. Dia sungguh memperhatikan nasib hambanya. Jarang terjadi di Israel, seorang perwira memperhatikan seorang hamba. Karena itu, perwira tadi dikatakan memiliki iman yang besar.
Penderitaan manusia masih terus dialami. Penderitaan karena penyakit atau bencana akan terus dihadapi oleh manusia. Seorang perwira dan imannya tentu menjadi model yang tepat bagi manusia zaman ini. Keprihatinan bersama dapat diwujudnyatakan melalui tindakan memberi donasi dan berdoa bagi yang menderita. Dua-duanya akan memelihara iman kekatolikan kita dan mendatangkan rahmat bagi yang menderita. Hal-hal ini mudah untuk dilakukan jika kita mampu menumbuhkan semangat kesatuan dalam iman, harap, dan cinta kepada Tuhan. Sejarah telah membuktikan bahwa panggilan kemanusiaan akan menjadi sangat kuat jika kita didasari oleh iman, harap, dan cinta bersama. Tidak ada yang lebih berharga untuk dilakukan selain kita memohon atas nama pribadi dan Gereja untuk kebaikan sesama. Tidak ada yang lebih indah selain atas nama pribadi dan Gereja, kita beramal untuk orang yang menderita. [Rm. Karolus Sola, O.Carm.]
0 Response to "RENUNGAN PAGI (SABTU, 26 JUNI 2021)"
Post a Comment