RENUNGAN PAGI (KAMIS, 10 JUNI 2021)
RENUNGAN PAGI
KAMIS, 10 JUNI 2021
PEKAN BIASA X (HIJAU)
St. Hendrikus Balzano
BACAAN I: 2Kor. 3:15-4:1.3-6
MAZMUR: 85:9ab-10.11-12.13-14;
BACAAN INJIL: Matius 5:20-26
DOA PAGI:
Ya Bapa, buatlah hatiku selalu berbalik kepada-Mu supaya selubung gelap dalam diriku lenyap oleh cahaya-Mu. Bimbinglah aku selalu mewartakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan aku sendiri sebagai hamba-Mu karena kehendak Yesus. Sebab Engkau bersabda 'dari dalam gelap akan terbit terang'. Demi Kristus Tuhan kami. Amin
RENUNGAN HARIAN
Jika hidup keagamaanmu tidak Iebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga (Mat 5:20). Apa artinya menghayati hidup keagamaan secara benar? Beragama secara benar tidak cukup hanya dengan rajin dan tertib berdoa, beribadah, berliturgi, dan melaksanakan semua ritual keagamaan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Semua itu penting dan harus kita laksanakan dengan baik, tetapi tidak boleh hanya berhenti di situ saja. Sebab, menghayati agama secara benar mencakup aspek vertikal, yakni hubungan yang harmonis dengan Tuhan, maupun aspek horizontal, yakni hubungan yang harmonis dengan sesama. Kegiatan berdoa, berpuasa, beribadah adalah hal yang baik secara lahiriah, tetapi harus bisa menghantarkan iman seseorang kepada kebenaran menurut kehendakTuhan, yakni kasih.
Perintah Tuhan dalam hukum Taurat mengatakan “Jangan membunuh, siapa yang membunuh harus dihukum.” Dalam hal ini, membunuh adalah tindakan fisik menghilangkan nyawa seseorang. Perbuatan membunuh melanggar perikemanusiaan dan merusak martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Tetapi, Yesus menambahkan bahwa setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum juga. Karena bagi Yesus amarah dalam hati adalah akar dan kebencian yang bisa “membunuh” secara psikis. Bukan berarti kebencian akan melahirkan dendam yang berujung pada pertikalan dan pembunuhan secara fisik.
OIeh karena itu, dalam Injil hari ini Yesus menegaskan bahwa antara memberikan persembahan kepada Tuhan dan berdamai atau berelasi baik dengan sesama adalah dua hal yang tidak boleh dipisahkan, tetapi harus berjalan seiring. Orang harus memiliki hati yang bersih dan damai saat berdoa dan menyembah Tuhan. Bagaimana bisa berdoa memohon pengampunan dan Tuhan, jikalau hati kita belum bisa mengampuni sesama? Mengasihi Tuhan itu tentunya harus juga menghantar orang untuk mengasihi sesama.
0 Response to "RENUNGAN PAGI (KAMIS, 10 JUNI 2021)"
Post a Comment