RENUNGAN PAGI (JUMAT, 2 JULI 2021)

RENUNGAN PAGI

JUMAT, 2 JULI 2021

PEKAN BIASA XIII (HIJAU)

St. Bernardino Realino

BACAAN I: Kej. 23:1-4.19; 24:1-8.62-67

MAZMUR: 106:1-2.3-4a.4b-5;

BACAAN INJIL: Matius 9:9-13

DOA PAGI:

Yesus aku berterima kasih dan bersyukur atas rasul-Mu, Santo Matius, yang langsung pergi mengikuti-Mu, begitu Engkau mengajak. Semoga aku yang penuh dengan semangat juga segera mengikuti Engkau, dengan hidup sesuai dengan ajaran-Mu. Aku memerlukan Engkau sebagai tabib dalam hidupku. Santo Matius, doakanlah kami. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Caravaggio seorang pelukis Italia (1571-1610) pernah melukiskan perjumpaan Matius pemungut cukai dengan Yesus. Dilukiskan bahwa Matius dengan matanya, satu mata memandang pada dompetnya, dan mata yang lain memandang pada Yesus. Pada saat bersamaan, Yesus dengan kedua mata-Nya yang penuh belas kasih dan pengampunan, memandang pada Matius. Pandangan Yesus ini diikuti dengan panggilan-Nya, “Ikutlah Aku.” Akhir dari kisah ini kita ketahui bersama, Matius bertobat dan mengikuti Yesus dengan setia.

Dalam Injil hari ini, tampak jelas bagaimana Tuhan datang untuk memanggil orang-orang berdosa supaya mengalami belas kasihan dan pengampunan. Tuhan menawarkan pengampunan secara cuma-cuma bukan karena manusia pantas tetapi semata-mata karena Ia berbelas kasihan. Tuhan pertama-tama mengetahui bahwa manusia tidak bisa mencintai kalau tidak terlebih dahulu dicintai. Karena itu, Tuhan mencintai manusia sehabis-habisnya. Selanjutnya, Tuhan berulang kali menawarkan kepada manusia perjumpaan-perjumpaan dengan-Nya, baik lewat sakramen maupun lewat peristiwa hidup sehari-hari. Saat perjumpaan ini adalah saat ketika manusia menyadari bahwa Tuhan sedang memandangnya, seperti yang dialami oleh Matius.

Kisah Matius adalah juga kisah kita, orang-orang berdosa yang dicintai oleh Tuhan. Dia memandang kita bukan untuk menghakimi, tetapi untuk mengampuni. Dalam hidup sehari-hari, agaknya kita perlu mengalami saat dipandang oleh Tuhan. Jika kita menyadari peristiwa saat Tuhan memandang kita, hati kita disegarkan kembali. Bahkan juga ketika hidup kita sedang berada dalam kesulitan yang cukup serius, kita dapat terus berharap Tuhan akan memulihkan hidup kita. Tuhan selalu berupaya untuk memulihkan hidup kita dengan rahmat-Nya. Tuhan meminta kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Jangan pernah takut untuk kembali kepada Tuhan. Dia selalu memandang kita dengan mata yang penuh belas kasihan dan pengampunan.

Share this post