RENUNGAN PAGI (RABU, 12 MEI 2021)

RENUNGAN PAGI

RABU, 12 MEI 2021

PEKAN PASKAH VI (PUTIH)

St. Nereus dan Achilius

BACAAN I: Kis. 17:15.22-18.1

MAZMUR:148:1-2.11-12b.12c-14a;

BACAAN INJIL: Injil Yohanes 16:12-15

DOA PAGI:

Syukur kepada-Mu ya Tuhan, Engkau telah memelihara hidupku sampai saat ini. Segala kebutuhan jasmani dan rohani Engkau cukupkan bagiku. Semoga apa saja yang aku miliki tidak menjauhkan diriku dari pada-Mu. Buatlah agar aku senantiasa menghargai segalanya ini sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diriku kepada-Mu. Amin

RENUNGAN HARIAN:

Kebahagiaan terkadang sangat jauh dari kenyataan yang dialami manusia zaman sekarang. Begitu banyak penderitaan, peperangan, ketidakadilan, ketidaknyamanan, wabah penyakit, dll. Kesusahan demi kerusakan hadir dalam kehidupan. Banyak juga yang mulai menghakimi Tuhan. Mereka berpikir Tuhan tampaknya menempatkan manusia bukan pada tempat yang aman dan nyaman. Tuhan menempatkan manusia seperti domba di tengah-tengah srigala. Harus selalu bersiap-siaga dan berjaga terus-menerus. Harus berjuang tanpa henti sampai pada akhirnya kembali kepada Sang Pemberi Hidup.

Tuhan Yesus mengatakan, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya” (Ay.12). Banyak hal yang harus kita tanggung untuk mendapatkan kebahagiaan. Banyak hal yang harus kita usahakan untuk mengikuti Tuhan sumber kebahagiaan. Meskipun kenyataannya sering kali bukan kebahagiaan melainkan penderitaan yang didapat di dunia. Tetapi Yesus berjanji untuk memberi penghiburan.

Sebelum Dia meninggalkan kita manusia di dunia ini, Dia berjanji untuk mengutus Roh Penghibur. Penghiburan diberikan kepada setiap manusia yang mau dan layak menerimanya. Kondisi apa pun yang kita alami akan membawa kita pada kebahagiaan, kalau kita berpasrah pada Allah sumber penghiburan sejati. Tidak ada lagi kensendirian tanpa orang lain, karena Roh Penghiburan yang menemani kita. hanya saja kita sering tidak sadar jika penghiburan dari Tuhan itu selalu ada dan menyertai setiap saat. Kebahagiaan seakan-akan jauh dari kita karena tidak merasa ada yang menghibur. Mari, kita kokohkan harapan akan Roh Penghiburan dari Tuhan sendiri dalam kehidupan kita. 

Share this post