RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 11 DESEMBER 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
JUMAT, 11 DESEMBER 2020
PEKAN II ADVEN (UNGU)
St. Damasus I. Paus
BACAAN I: Yes. 48:17-19
MAZMUR: 1:1-6;
BACAAN INJIL: Mat. 11:16-19
Injil Matius 11:16-19
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
RENUNGAN:
Banyak orang berusaha mati-matian untuk memuaskan keinginan dagingnya untuk memperoleh rasa bahagia dan damai sejahtera, bahkan mereka rela mengorbankan hubungan dengan Tuhan. Sangatlah menarik apa yang disampaikan seorang filsuf bernama Blaise Pascal. Suatu kali ia pernah memberi pernyataan yang sangat penting mengenai kepenuhan hati untuk merasakan damai sejahtera dan kebahagiaan. Ia mengatakan bahwa sesungguhnya ada sebuah rongga kosong di dalam hati manusia yang tidak bisa diisi oleh siapa atau apa pun terkecuali Tuhan. Itulah kunci kebahagiaan. Bahkan Nabi Yesaya menyampaikan bahwa damai sejahtera-Nya akan seperti sungai yang tidak pernah kering dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah, asalkan kita mau memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Artinya, sungai yang tidak kering akan menjamin kesuburan tanah disekitarnya sekaligus menjamin kehidupan yang baik bagi orang-orang yang tinggal di sana.
Bangsa Indonseia terkenal dengan budaya sopan santun dan ramah. Tetapi apa yang terjadi dewasa ini? Ujaran kebencian yang dilakukan sekelompok orang menjadi fenomena umum yang merusak semangat persatuan dan kedamaian. Ujaran kebencian akan melukai dan melumpuhkan hati nurani kita. Perkataan Yesus dalam bacaan hari ini menggambarkan situasi suara hati yang lumpuh. Sehingga Yesus mengumpamakan mereka seperti anak-anak yang duduk dipasar dan berseru kepada teman-temannya: “Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka tetapi kami tidak berkabung”. Artinya hati nurani yang menjadi kunci kebahagiaan, telah tumpul sehingga tidak memiliki kepekaan lagi.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita masuk dalam barisan orang-orang yang mengumbar kebencian? Sejauh mana usaha pribadi kita dalam mewujudkan perdamaian ditengah keluarga, tempat kerja, Gereja, dan negara kita?
Ya Allah, berilah kami hati yang peka untuk menanggapi sabda-Mu. Semoga kami menjadi pewarta damai di tengah masyarakat dan negara kami. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 11 DESEMBER 2020)"
Post a Comment