RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 6 OKTOBER 2020)

renungan harian


RENUNGAN HARIAN KATOLIK

JUMAT, 6 OKTOBER 2020

PEKAN BIASA XXXI (HIJAU)

St. Nuno Alvares Pereira

BACAAN I: Flp.3:17-4:1

MAZMUR: 122:1-5;

BACAAN INJIL: Luk. 16:1-8

Injil Lukas 16:1-8

Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya. Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.

RENUNGAN:

Injil hari ini mungkin menimbulkan kebingungan dalam pikiran kita. Bagaimana mungkin Yesus memuji seseorang, yang dalam penilaian dunia zaman sekarang yaitu melakukan korupsi atau mencari keuntungan diri sendiri dengan merugikan orang lain? Tetapi sejatinya kata-kata sulit dalam ajaran Yesus ini harus dipahami dalam konteks Injil Lukas dimana Yesus menyampaikan pengajaran-Nya melalui perumpamaan-perumpamaan. Sebuah perumpamaan tidak bisa dibaca secara harafiah. Sering kali perumpamaan menggunakan bahasa yang ‘melebih-lebihkan’ supaya para pendengar memahami dengan baik nilai yang ingin disampaikan.

Yang dipuji Yesus dari kisah bendahara yang tidak jujur adalah kegigihan dan usaha kreatif seorang bendahara yang hampir dipecat dari pekerjaannya karena sebuah tuduhan ‘telah menghamburkan milik tuannya’. Bendahara itu berusaha bertanggung jawab atas tindakannya itu sambil memikirkan keselamatannya kalau ia dipecat. Solusi kreatif dari si bendahara mampu menerobos akal sehat orang zaman sekarang itu maupun para pembaca zaman sekarang.

Dalam Perjanjian Lama diajarkan, kalau meminjam uang atau barang, seseorang tidak boleh memungut riba atau bunga. Kemungkinan yang dihapus oleh si bendahara yang tidak jujur ini adalah bunga pinjaman dari orang-orang yang berhutang kepada tuannya. Hal itu bisa kita lihat ketika tuannya marah terhadap tindakan bendaharanya ketika membuat surat hutang baru dengan mengurangi jumlah hutang. Tuannya sama sekali tidak merasa dirugikan, tetapi malah memuji sebagai bendahara yang cerdik. Dari tindakannya, bendahara itu membuktikan tuduhan yang disampaikan kepadanya itu adalah tidak benar atau tidak untuk mencari keuntungan sendiri.

Tuhan Yesus, Penebus dan Pembebas kami, teguhkanlah niat kami untuk bersikap jujur terhadap Engkau dan terhadap sesama. Amin


0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (JUMAT, 6 OKTOBER 2020)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel