RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 2 SEPTEMBER 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 2 SEPTEMBER 2020
PEKAN BIASA XXII (Warna Liturgi Hijau)
B. Ludovikus Yosef Francois
BACAAN I: 1Kor. 3:1-9
MAZMUR: 33:12-13.14-15.20-21
BACAAN INJIL: Luk. 4:38-44
Injil Lukas 4:38-44
Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
RENUNGAN:
Perjuangan untuk menjadi manusia yang semakin dewasa dalam Kristus tidak pernah berhenti dan merupakan buah pergumulan setiap hari. Masing-masing kita dengan cara dan keterlibatan masing-masing bertumbuh sesuai dengan karunia yang diberikan Tuhan. Kesediaan untuk bekerja sama dan saling melengkapi semakin dibutuhkan dalam rangka bersama-sama mewujudkan misi yang sama yaitu mewartakan sukacita Injil. Semangat inilah yang dirumuskan St. Paulus sebagai rekan kerja Allah. Kita semua merupakan rekan kerja untuk mewujudkan karya Allah yakni hadirnya Kerajaan Allah.
Kita hendaknya memelihara semangat kerja sama dalam karya pelayanan yang disertai upaya memasuki kedalaman dalam keheningan. Kita perlu menyediakan saat hening untuk memelihara energi dan tetap fokus pada misi seperti yang diteladankan Yesus dalam Injil. “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku ditutus”.
Ibarat berjalan, hidup itu perlu ditata dengan langkah berirama dan tetap fokus pada tujuan akhir perjalanan. Mengambil waktu untuk jeda diajarkan dalam tradisi panjang hidup membiara para biarawan/biarawati dengan pengaturan waktu untuk doa dan kerja. Bagi umat pada umumnya, ada doa Malaikat Tuhan/ Ratu Surga pada awal, tengah, dan akhir hari, ditutup dengan Doa Malam. Praktik pemeriksaan batin juga membantu untuk senantiasa mengasah kepekaan untuk mendengar kehendak Tuhan, tanda-tanda zaman, dan melakukan penyegaran rohani pribadi maupun bersama. Masihkah kita menyediakan waktu hening tiap hari?
Tuhan Yesus, berilah kami kerendahan hati untuk membuka diri dalam kerjasama mewujudkan Kerajaan Kasih didunia ini. Semoga hidup kami semakin mendalam dan bermakna. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN KATOLIK (RABU, 2 SEPTEMBER 2020)"
Post a Comment