RENUNGAN HARIAN SENIN 11 MEI 2020

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SENIN, 11 MEI 2020

PEKAN V PASKAH (Warna Liturgi PUTIH)

St. Ignasius Peis; Sta. Bertha

BACAAN I: Kis. 14:5-18

MAZMUR: 115:1-2.3-4.15-16

BACAAN INJIL: Yoh. 14:21-26

Injil Yohanes. 14:21-26

Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

RENUNGAN:

Apa yang diberikan Yesus berbeda dengan apa yang diberikan dunia. Yesus memberikan damai sejahtera. Hal ini terjadi karena persekutuan kita dengan Bapa dalam Yesus Kristus. Artinya, apa yang diberikan Yesus adalah sebuah pengalaan hidup dalam kebersamaan dan persekutuan dengan Allah. sebaliknya, berbeda dengan apa yang diberikan dunia. Mungkin tampak serupa, tetapi sejatinya sangat berbeda.

Yudas (bukan Iskariot) bertanya kepada Yesus, “Mengapa Dia menyatakan diri kepada para murid dan bukan kepada dunia?”. Yesus ingin agar para murid menjadi titik awal untuk menciptakan sebuah generasi baru, yakni orang-orang yang mengalami kesatuan dengan Bapa. Yesus ingin agar kita menjadi Israel baru yang berkembang besar untuk menghadirkan dan menumbuhkembangkan sebuah dunia yang berisi masyarakat yang setia pada perjanjian. Masyarakat yang setia pada perjanjian ditandai dengan adanya solideritas, belarasa, saling mengampuni, adanya kedamaian satu sama lain, dan hidup dalam sukacita Injil.

Ya Allah, kami bersyukur bahwa Engkau memilih kami untuk mengembangkan dunia yang damai sejahtera. Kami mohom kuatkanlah kami dalam setiap tantangan dan perjuangan hidup ini. Amin.

Share this post