RENUNGAN HARIAN (SELASA, 02 JUNI 2020 )

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SELASA, 02 JUNI 2020

PEKAN BIASA IX (Warna Liturgi HIJAU)

St. Erasmus; St. Marselinus dan Petrus

BACAAN I: 2Ptr. 3:12-15a.17-18

MAZMUR: 90:2.3-4.10.14.16

BACAAN INJIL: Mrk. 12:13-17

Injil Markus. 12:13-17

Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!" Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.

RENUNGAN:

Seorang imam membagikan pengalaman dukanya. Sekitar 19 tahun lalu, kakaknya menjadi korban tabrak lari di sebuah kota kecil. Peristiwa nahas itu ternyata bukan murni kecelakaan lalu lintas, tetapi sang pelaku adalah suruhan pihak lain.

Kisah serupa kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Beberapa orang Farisi dan Herodian menjadi “suruhan” untuk mencobai Yesus walaupun akhirnya gagal. Jawaban Yesus datas pertanyaan jebakan – “apakah diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?” – menggagalkan niat busuk orang-orang suruhan itu. Yesus menjawab: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan”.

Dari cerita pengalaman pastor terutama cerita Injil ini, dua hal yang relevan dengan hidup kita sehari hari. Pertama, disadari atau tidak, kadang kita menjadi korban ‘suruhan’ orang lain untuk menyusahkan sesama. Kedua, tidak jarang, kita lebih menuntut bahkan marah kepada orang lain agar lebih tertib sesuai aturan lalu lintas. Namun, disisi lain hampir pada waktu yang sama kita mengabaikan kewajiban kita sebagai seorang pengendara yang tertib.

Tuhan Yesus Kristus, teguhkanlah hati kami agar tidak mudah terjebak dalam perintah yang menyesatkan iman kami dan merugikan diri kami sendiri dan sesama. Amin        

Share this post