RENUNGAN HARIAN (SABTU, 09 MEI 2020)

RENUNGAN HARIAN KATOLIK

SABTU, 09 MEI 2020

PEKAN IV PASKAH (Warna Liturgi PUTIH)

St. Sirius dr Sesarea; Sta Katarina

BACAAN I: Kis. 13:44-52

MAZMUR: 98:1-2.3ab-4

BACAAN INJIL: Yoh. 14:7-14

Injil Yohanes. 14:7-14

Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."

RENUNGAN:

Dalam banyak agama, Allah sering digambarkan dalam berbagai gelar. Hal itu tampak dalam gelar atau sebutan untuk Allah: Yang Mahabesar, Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, Yang Mahaadil, dan seterusnya. Dalam keyakinan kita, Allah itu masuk dalam sejarah manusia. Allah itu beserta kita. Gereja mengimani bahwa Yesus Kristus itu sungguh Allah dan sungguh manusia. dengan memandang Yesus, kita juga memandang Bapa; dengan mendengarkan Yesus, kita juga mendengarkan Bapa. Hal inilah yang membuat setiap orang Kristen menyapa Allah dengan sebutan Bapa.

Sebagai orang Katolik, kita tidak bertanya lagi; “Bagaimana Allah yang kita imani itu?” Iman kita menyatakan bahwa Allah adalah Sabda. Dan Sabda itu tidak sekedar tulisan dalam Kitab Suci; atau sekedar disabdakan oleh para nabi. Kini, sabda itu menjadi manusia dan tinggal diantara kita. Sabda itu sungguh-sungguh hidup. Sabda yang telah menjadi manusia itu mengajak kita hidup dalam kasih dan kebenaran. Teladan hidup yang Ia tunjukan adalah model hidup sejati. Mari kita memaknai hidup ini dengan berpedoman pada ajaran dan cara hidup Sang Sabda yang sudah menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus.

Ya Allah, kami bersyukur bisa mengenal Kristus dan menjadi pengikut-Nya. Kami bersyukur bahwa Engkau sungguh hadir secara nyata dalam pribadi Kristus. Semoga kami tak pernah berhenti untuk mengarahkan pandangan kami kepada-Nya. Amin 

Share this post