RENUNGAN HARIAN (RABU, 6 MEI 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 06 MEI 2020
PEKAN IV PASKAH (Warna Liturgi PUTIH)
St. Dominikus Salvio
BACAAN I: Kis. 12:24-13:5a
MAZMUR: 67:2-3.5-6.8
BACAAN INJIL: Yoh. 12:44-50
Injil Yohanes. 12:44-50
Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku. Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan. Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman. Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku."
RENUNGAN:
Yesus dan Bapa adalah satu. Iman kita akan Yesus juga berarti iman kita akan Bapa. Injil hari ini menyatakan tentang identitas Yesus sebagai Bapa. Dia datang kedunia sebagai utusan Bapa. Kehadiran-Nya tidak terpisahkan dari kehadiran Bapa. Penolakan terhadap pewartaan kebaikan dan kebenaran yang disampaikan Yesus juga meruakan bentuk penolakan terhadap Bapa. Pewartaan-Nya bukan inisiatif diri-Nya sendiri melainkan buah keatuan-Nya dengan Bapa.
Sebagai umat kristiani, melalui Sakramen Baptis, kita dipersekutukan di dalam Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. Segala ikhwal diri kira bersumber dari Allah sendiri. Artinya, kebaikan-kebaikan, kesalehan-kesaleha, kebenaran, dan nilai-nilai iman bukanlah hasil usaha kita sendiri. Jika kita disebut orang baik, orang saleh, orang benar, karena kita bersekutu dengan Allah.
Kesadaran seperti ini menjadikan kita orang beriman yang penuh dengan sukacita. Kita akan mampu konsisten dalam menghidupi kebaikan dan kebenaran dalam kondisi hidup apapun. Kita bisa menjadi orang Kristen yang tidak gampang mundur dan menyerah. Yesus menjadi panutan kita. Dalam Dia kita menemukan kesempurnaan hidup sebagai manusia. Dia tidak frustasi dan stress dengan tantangan-tantangan yang Dia alami. Sebab, apa yang Ia lakukan dan ucapkan selalu dalam kesatuan dan persekutuan-Nya dengan Bapa.
Ya Allah, kami begitu mudah lesu dan mundur ketika kami ditolak. Ajarilah kami untuk menyadari bahwa kebaikan kami merupakan buah dari persekutuan kami dengan Engkau. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (RABU, 6 MEI 2020)"
Post a Comment