MENJADI GARAM DAN TERANG DUNIA
GARAM DAN TERANG DUNIA
Perumpamaan tentang garam dan terang dunia sebagai umat Kristiani tentu seringkali kita dengar dan kita bahas. Yesus sendiri menyebutkan para murid-Nya sebagai garam dan terang dunia. Tentu perumpamaan ini dikarenakan kita yang menjadi pengikut Kristus jumlahnya tidak banyak. Perumpamaan tentang garam merupakan simbol bagaimana garam sangat diperlukan dalam kehidupan ini tetapi jumlahnya sedikit, sama dengan halnya lampu diperlukan tetapi tidak banyak.
Sama halnya dengan kita sebagai umat Katolik yang jumlahnya tidak banyak, dan perlu kita menjadi kuatan meskipun kita minoritas. Banyak orang Kristiani yang mengangap sebuah minoritas sebagai kelemahan, dan akhirnya mereka menjadi minder. Padahal menjadi sebuah kawanan kecil atau minoritas merupakan suatu peluang besar bagi kita, bahwa kita akan semakin sering dilihat, dilirik, diperbincangkan, dan semakin sering untuk diperdepatkan. Dan hal ini menjadi peluang bagi kita untuk menunjukan jati diri kita sebagai murid Kristus.
Menjadi garam dan terang dunia, tentu disini kita dapat menunjukan nilai yang sebenarnya. Menjadi murid Kristu kita perlu bangga, karena menjadi pengikutNya kita menjadi berharga dengan kita berdiri diatas sengsara, salib, dan kematian Yesus. Hendaknya sebuah keminoritasan kita, jangan menjadi persoalan, apalagi alasan untuk berdiam diri. Lebih baik kita menjadi yang sedikit tetapi dapat memberikan cahaya bagi sesama kita dan berkontribusi bagi masyarakat luas. Kita perlu menyadari indentitas dan jati diri kita sebagai murid Kristus. Kita adalah bagian dari hidup Yesus, yaitu kita adalah milik Allah sendiri.
Jangalah kita terlalu hanyut dalam hal duniawai atau larut dalam tekanan hidup, karena cemoohan orang atau penghinaan akan membuat kita menjadi kuat dan tidak terpisahkan. Fokuslah hidup pada Yesus, dan jangalah berhenti belajar dan mengikuti teladan dari kehidupan Yesus.
0 Response to "MENJADI GARAM DAN TERANG DUNIA"
Post a Comment