RENUNGAN HARIAN (SABTU, 04 APRIL 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
SABTU, 04 APRIL 2020
PEKAN V PRAPASKAH (Warna Liturgi Ungu)
St. Isidorus; St. Benedictus Moor
BACAAN I: Yeh. 37:21-28
MAZMUR: Yer.31:10.11-12ab.13
BACAAN INJIL: Yoh. 11:45-56
Injil Yohanes 11:45-56
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa." Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya. Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"
RENUNGAN:
Kemunculan Yesus dihadapan publik dipersoalkan oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi. Alasan mereka menggunjingkan Yesus sungguh-sungguh tidak masuk akal, yakni “karena orang itu membuat banyak mukjizat”. Sesuatu yang baik dan menyelamatkan, tetapi malah dibenci. Gunjingan itu memunculkan nubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu dan untuk mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Dahulu Daud pernah dipandang sebagai raja yang mampu mempersatukan bangsa-bangsa Israel sebagai umat Allah. Akan tetapi apa yang dijalani oleh Yesus melalui salib akan jauh lebih menggetarkan hati bangsa-bangsa dan mempertobatkan mereka. Kebencian memang harus disembuhkan dengan cinta yang paling radikal, yaitu penderitaan dan wafat Putera Allah sendiri.
Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi merasa tidak nyaman dengan kehadiran Yesus. Mereka merasa tersaingi dan hak-hak istimewa yang mereka dapatkan dari status mereka pelan-pelan sirna. Perlahan orang lebih percaya akan Yesus Kristus, yang lebih otentik dari mereka, karena Yesus memang Putera Allah. Bagaimana dengan kita, apakah kita merasa tidak senang bila ada orang yang justru datang menghadirkan keselamatan untuk kita?
Yesus, semoga kami lebih banyak bersyukur manakala menjumpai orang-orang yang mau berbuat baik di jaman ini. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (SABTU, 04 APRIL 2020)"
Post a Comment