RENUNGAN HARIAN (RABU, 8 APRIL 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RABU, 08 APRIL 2020
PEKAN SUCI (Warna Liturgi Ungu)
St. Redemtus
BACAAN I: Yes. 50:4-9a
MAZMUR: 69:8-10.21bcd-22.31.33-34
BACAAN INJIL: Mat. 26:14-25
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu. Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
RENUNGAN:
Para murid Yesus bergulat dengan godaan untuk kelihatan “baik” dimata Guru mereka. Pertanyaan yang mereka ucapkan, “Bukan aku, ya Tuhan?” (Mat.26:22), sesungguhnya adalah pertanyaan untuk diri mereka sendiri. Bukan hanya Yudas Iskariot kelak akan menyerahkan Yesus, melainkan juga murid-murid yang lain. Mereka bergeming manakala Guru mereka ditangkap dan disalibkan. Nabi Yesaya mengingatkan kita bahwa seorang hamba Tuhan seharusnya tidak takut menghadapi penderitaan, karena Tuhan pasti akan menolong dia (Yes.50:7-9).
Salib dan kesulitan hidup kita masing-masing harus kita pikul dengan sukacita dalam iman. Selama terus-menerus berusaha menghindarinya, kita hanya akan jatuh dalam sikap pembenaran diri. Dari pihak kita diperlukan kejujuran dan kerelaan untuk menghayati panggilan sebagai murid dan hamba Tuhan yang sejati. Kita diundang untuk melepaskan alasan dan dalih yang bisa kita ucapkan kepada orang lain untuk menghindari salib kita masing-masing. Yesus mengajarkan sikap reflektif, yakni melihat kedalam hati kita sendiri untuk meneliti kebenaran perkataan dan keputusan kita.
Yesus, Engkau tetap bersabar dengan perilaku par murid yang tidak sesuai dengan panggilan mereka. Semoga kami berusaha sungguh-sungguh memikul tanggung jawab kami sebagai pengikut-Mu. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (RABU, 8 APRIL 2020)"
Post a Comment