RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 20 FEBRUARI 2020)
RENUNGAN HARIAN KATOLIK
KAMIS, 20 FEBRUARI 2020
PEKAN BIASA VI (Warna Liturgi Hijau)
St. Nemesius; St. Eleuterius
BACAAN I: Yak. 2:1-9
MAZMUR: 24:2-3.4-5.6-7
BACAAN INJIL: Mrk. 8:27-33
Injil Markus 8:27-33
Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
BACA JUGA:
RENUNGAN:
Sikap memandang muka berdasarkan kekayan atau penmpilan lahiriah orang ditunjukan sebagai suatu dosa yang amat besar. Yakobus menegaskan bahwa berbagai kejahatan kerap kali disebabkan oleh kekayaan dan kebesaaran duniawi. Kedosaan yang mendalam terjadi ketik orang bertumpu pada kemegahan duniawi bukan mengandalkan kehendak Allah. “Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan? Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?” (Yak 2:6-7)
Sikap mencintai sesama tanpa memandang muka dilakukan Yesus ditampakan dalam pengakuan banyak orang bahwa Ia adalah seorang nabi. Panggilan kenabian adalah panggilan untuk mewujudkan apa yang benar menurut kehendak Allah dengan berjuang melakukan perbutan-perbuatan baik terlebih bagi mereka yang menderita. Yesus mengajak para murid tidak hanya berhenti pada perilaku kemanusiaan saja melainkan menyikapi aneka persoalana sosial sebagai orang beriman. Pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias sangat jelas maknanya, yaitu bahwa untuk mengikuti Yesus sebagai Mesias pasti akan mendidik kita untuk mencintai sesama dan membebaskan mereka yang menderita. Dengan kata lain, kalau ada orang kristiani masih memandang muka artinya dia tidak beriman kepada Yesus sebagai Mesias. Mungkin hanya berhenti pada agama sebagai formalitas saja.
Allah Bapa Yang Mahabaik, kehadiran Putera-Mu di dunia merupakan tanda kasih-Mu untuk kami. Kami mohon semoga Roh Kudus-Mu membimbing kami agar semangat mesianis Yesus meresap dalam hati kami dan kami wujudkan dalam karya kasih bagi sesama. Amin
0 Response to "RENUNGAN HARIAN (KAMIS, 20 FEBRUARI 2020)"
Post a Comment