DOA UNTUK ORANG YANG MENINGGAL - KATOLIK

Dalam ajaran Katolik, mendoakan orang yang meninggal perlu dilakukan. Biasanya kita mendoakan arwah pada hari ketiga, ketujuh, empat puluh hari, sampai seribu hari. Tetapi pada dasarnya kapan pun kita dapat mendoakan orang yang telah meninggal, tidak harus tepat pada hari-hari tertentu yang tadi disebut. 

Kenapa orang Katolik perlu mendoakan arwah??

Karena gereja Katolik memahami gereja dalam tiga kelompok.

1. Mereka yang masih berziarah didunia ini
2. Mereka yang sedang berada didalam api penyucian 
3. Mereka yang sudah berada dalam kerajaan surga 

Atas dasar ini, maka gereja katolik mengkhususkan doa untuk arwah, supaya mereka yang berada di api penyucian dapat segera naik kedalam kerajaan surga. 

Berikut adalah contoh doa untuk orang yang telah meninggal:

Ya Tuhan Yesus, Engkau memiliki cinta yang begitu besar kepada sahabat-sahabatMu, Marta, Maria, dan lazarus. Dan engkau sering berkunjung ke rumah mereka. Sekacita mereka adalah sukacitaMu, dan kesedihan mereka juga menyedihkanMu. Engkau mengenal segala isi hati kami dan tahu kesedihan yang kamu tasakan karena saudara/i kami yang tercinta telah meninggal dunia dan mendahului kami dalam iman.

(sebutkan nama orang yang ingin didoakan)

Kami serahkan dengan penuh iman ke dalam tanganMu yang penuh kasih jiwa saudara/i yang kami kasihi. Bawalah mereka dekat kepadaMu, hiburlah kesusahan kamu sendiri dan kuatkanlah kami akan hidup kekal yang akan datang.

Ya Tuhan, anugerahilah mereka istirahat yang kekal dan sinarilah dengan cahaya abadi. Semoga jiwanya dan jiwa-jiwa semua orang beriman yang telah meninggal dunia beristirahat dalam damai karena Allah. Amin

BACA JUGA:

. DOA JODOH TERBAIK

Kebiasaan gereja untuk mendoakan orang yang telah meninggal sudah berlangsung sejak lama. Mungkin untuk kepercayaan gerja lain ada yang tidak mendoakan orang yang telah meninggal. Hal itu tidak lah menjadi persoalan dan tidak untuk menjadi perdebatan. Memang dalam gereja Katolik tradisi dalam mendoakan arwah pada hari ketiga, ketujuh, empat puluh, sampai seribu hari tidak tahu kapan sejarahnya ada. Tetapi mungkin karena kebiasaan masyarakat zaman dahulu, atau juga karena hubungan antar agama yang saling mempengaruhi.

Share this post